Rabu, 27 Februari 2013

Sejarah Peradaban Islam


SEJARAH SINGKAT PENYEBARAN ISLAM

1.  KHULAFAURRASYIDIN
Sejarah khalifah dimulai dari empat khalifah pertama, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Para khalifah tersebut mendapat julukan khulafaur rasyidin (khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk).
1. Abu Bakar (570 – 634 M)
Sejarah khalifah yang pertama  diawali oleh Abu Bakar. Khalifah pertama ini termasuk orang-orang pertama yang masuk Islam. Selain sahabat Nabi SAW, Abu Bakar merupakan mertua Nabi SAW. Putri beliau, Aisyah menikah dengan Nabi SAW.
Pada masa kekhalifahan yang singkat (632 – 634 M) beliau memerangi nabi palsu (Musailamah al-Kazab) dan kaum murtad yang menolak membayar
zakat. Pada masa pemerintahannya Islam tersebar hingga Persia, Irak,  dan wilayah Timur Tengah yang lain. Sejarah khalifah pada masa Abu Bakar menjadi masa awal kebangkitan Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad.
2. Umar bin Khattab (586 – 644 M)
Abu Bakar tidak selamanya menjadi khalifah. Cerita sejarah khalifah Abu Bakar berakhir ketika Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penggantinya. Sebagai khalifah, Umar menyebarkan Islam hingga Mesirdan Suriah. Khalifah kedua ini terkenal adil, jujur, sederhana, dermawan, dan berjiwa negarawan.
Cerita sejarah khalifah Umar bin Khattab ini mendapatkan pencapaian yang luar biasa dalam perjalanan Islam. Pada 637 M pasukan Muslim berhasil merebut Yerusalem. Khalifah Umar sendiri yang menerima kunci  untuk memasuki kota suci tersebut. Umar wafat dibunuh Abu Lu’lu’ pada 644 M. 
3. Usman bin Affan (574 – 656 M)
Cerita sejarah khalifah Umar bin Khattab berakhir ketika beliau wafat. Khalifah selanjutnya yang menggantikannya adalah  Usman bin Affan. Usman merupakan menantu Nabi. Salah satu pencapaian Usman adalah penulisan mushaf Al-Quran yang disebut mushaf Usmani. Mushaf Usmani disalin dari mushaf Al-Quran yang tersimpan di rumah Hafsah, putri Umar yang menjadi istri Nabi SAW.
Cerita sejarah khalifah Usman bin Affan menyajikan sebuah cerita pergolakan. Usman berasal dari Bani Umayah dan mengangkat banyakpejabat dari kalangan keluarganya tersebut. Namun, buruknya aparatpemerintahan menyebabkan terjadinya pergolakan. Usman wafat terbunuh oleh orang-orang yang tidak puas pada kepemimpinan beliau.
4. Ali bin Abi Thalib (600 – 661 M)
Saudara sepupu dan menantu Rasulullah saw. ini menjadi khalifah keempat pada 656 M. Cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini  (656 – 661 M) lebih banyak dihabiskan untuk memerangi korupsi yang diwariskan pemerintahan sebelumnya. Beliau juga harus menghadapi pemberontakan yang dipimpin Aisyah, Thalhah, dan Zubair. Pemberontakan itu lebih dikenal sebagai Perang Jamal.
Sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib dipenuhi dengan konfilk-konflik yang justru semakin menguatkan Islam itu sendiri. Setelah berhasil memadamkan pemberontakan Aisyah, Ali dihadapkan pada pemberontakan Muawiyah bin Abu Sufyan.  Dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Siffin tersebut, pasukan Ali hampir menang. Namun, pasukan Muawiyah memasang mushaf Al-Quran di ujung tombak dan meminta diadakan perundingan.
Pemberontakan demi pemberontakan menjadi penyebab berakhirnya cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini. Pada 661 M Ali bin Abi Thalib wafat dibunuh oleh kaum Khawarij, yakni bekas pengikut Ali yang menentang perundingan dengan Muawiyah.  Kaum Khawarij juga berencana membunuh Muawiyah, tapi mereka gagal.
2.  BANI UMAYAH
Sejarah khalifah dari kekhalifahan Umayah ini  merupakan cerita sejarah dari keturunan Umayyah bin Abdusy Syam, pemuka suku Quraisy yang hidup dua generasi sebelum Nabi Muhammad SAW. Pendiri dinasti ini, Muawiyah, dan dua penerusnya, Yazid bin Muawiyah dan Muawiyah bin Yazid merupakan keturunan Abu Sufyan. Khalifah-khalifah yang lain merupakan keturunan Marwan bin Hakam yang menjadi khalifah pada 684 M.
Sejarah khalifah Muawiyah menetapkan Damaskus sebagai ibu kota kekhalifahan. Jabatan khalifah, yang semula dipilih, berubah menjadijabatan yang diwarisi secara turun-temurun. Muawiyah digantikan oleh anaknya, Yazid pada 680 M. Pada masa pemerintahan Yazid, terjadi tragedi Karbala yang menyebabkan wafatnya Husain bin Ali.Cerita sejarah Kekhalifahan Umayah ini mencapai masa puncaknya pada masa pemerintahan Abdul Malik (memerintah antara 685 – 705 M). Pada masa itu wilayah kekuasaan Kekhalifahan Umayah  membentang dari Spanyol hingga Asia Tengah dan India.
Kemunduran Kekhalifahan Umayah diawali kekalahan mereka di Bizantium pada 717 M. Persaingan internal dan kegagalan reformasikeuangan menyebabkan ambruknya Kekhalifahan Umayah. Mereka dikalahkan oleh Bani Abbasiyah, yang merupakan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Sejarah khalifah dari generasi Ummayah bin Abdusy Syam ini menjadi awal dari ceritasejarah khalifah selanjutnya.
3.   BANI ABBASIAH
Cerita sejarah khalifah selanjutnya disajikan oleh Kekhalifana Abbasiyah. Bani Abbasiyah bisa meraih kekuasaan melalui Hasimiyah, sebuah gerakan revolusi menentang penguasa Bani Umayah. Pada 747 M, pendukung gerakan Hasimiyah, Abu Muslim, mengadakan pemberontakan dari Khurasan dan mendapat dukungan luas di Irak dan Persia. Mereka mengangkat keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, Abul Abbas al-Saffah, sebagai khalifah pada 749 M.
Pasukan Abu Muslim mengalahkan penguasa terakhir Bani Umayah, Marwan II, pada 750 M. Selanjutnya, saudara Al-Saffah, yakni Al-Mansur, menggantikannya sebagai khalifah dan mendirikan ibu kota di Bagdad.  Al-Mansur mengonsolidasikan kekuasaannya dengan menyingkirkan paman-pamannya, Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali. Al-Mansur bahkan menghukum mati orang yang sangat berjasa terhadap Bani Abbasiyah, Abu Muslim.
Masa keemasan Kekhalifahan Abbasiyah berlangsung pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid dan al-Ma’mun. Sejarah khalifah Bani Abbasiyah pada masa itu memerintah wilayah yang membentang dariAfrika Utara hingga Asia Tengah.
Namun, setelah itu mereka tidak mampu mencegah perpecahan wilayah. 
Dinasti Fatimiyah mengambil alih Afrika Utara dan Mesir pada abad ke-10. Sementara itu, kekuasaan Bani Abbasiyah makin berkurang karena didominasi orang-orang Persia dan Turki.
Serangan Hulagu Khan dan eksekusi Khalifah al-Musta’shim pada 1258 M mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah di Baghdad. Kekhalifan Abbasiyah diteruskan oleh al-Mustanshir, paman al-Musta’shim, di Mesir di bawah lindungan orang-orang Mamluk hingga penaklukan oleh Usmaniyah pada 1517 M.
Sejarah khalifah dari mulai hingga berakhir pada kekhalifahan Abbasiyah ini memperlihatkan semangat juang yang dimiliki para khalifah untuk menegakkan ajaran agama Islam di muka bumi. Sejarah khalifah tersebut sekaligus menjadi sebuah pelajaran bagi umat muslim di dunia bahwa pengorbanan atas nama agama adalah mulia.
4.  ISLAM DI SPANYOL
1. Periode Pertama (711-755 M). Pada periode ini Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar.
2. Periode Kedua (755-912 M) Pada periode ini. Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Al-Dakhil (Yang Masuk ke Spanyol). Dia adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos dari kejaran Bani Abbas ketika yang terakhir ini berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus.
3. Periode Ketiga (912-1013 M) Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir sampai munculnya "raja- raja kelompok" yang dikenal dengan sebutan Muluk al-Thawaij. Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah, penggunaan gelar khalifah tersebut bermula dari berita yang sampai kepada Abdurrahman III, bahwa Al-Muktadir, Khalifah daulat Bani Abbas di Baghdad meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri.
4. Periode Keempat (1013-1086 M) Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negera kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth Thawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Seville. Pada periode ini umat Islam Spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen.
5. Periode Kelima (1086-1248 M) Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabithun (086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M).
6. Periode Keenam (1248-1492 M) Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman an-Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad ibn Sa'ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdenand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar